Pusat berita | Indonesia

Nov 14, 2017

Philips Luncurkan Edukasi Global untuk Meningkatkan Kesadaran Penyakit Paru Obstruktif Kronik


Bekerjasama dengan COPD Foundation dan atlet triathlon Ironman Russell Winwood, edukasi ini difokuskan untuk menginspirasi dan memungkinkan pasien PPOK menjalani kehidupan yang lebih baik

Jakarta, Indonesia—Dalam rangka memperingati Hari Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) sedunia atau dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang jatuh pada tanggal 15 November, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), pemimpin dalam teknologi kesehatan, hari ini mengumumkan gerakan edukasi global untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK menempati peringkat ke-empat sebagai penyebab kematian utama di dunia dan diperkirakan menjadi yang ke-tiga di tahun 20201. Yang membuat keadaan semakin rumit adalah kurangnya kesadaran dan stigma sosial terkait penyakit tersebut: hanya separuh dari sekitar 210 juta orang yang diperkirakan menderita PPOK telah resmi didiagnosis2.

 

Prof. dr. Faisal Yunus dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyatakan bahwa Indonesia memiliki masalah dengan kesadaran mengenai PPOK. “Tidak semua penderita merasakan atau bahkan menyadari gejalanya. Mereka pikir hanya penyakit batuk yang tidak kunjung sembuh.  Padahal mereka mungkin sedang menderita PPOK, kondisi yang jauh lebih serius. Harus dilakukan pemeriksaan spirometri dan toraks untuk mendiagnosa pasien PPOK,” ujar Prof. Faisal.

 

Gejala PPOK termasuk napas yang pendek-pendek, batuk kronis, kelelahan dan rasa sesak di dada yang berkembang secara perlahan dan tak terasa. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kematian.  Di Indonesia, PPOK biasanya dikaitkan dengan merokok dan polusi udara, tetapi penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidak merokok pun bisa terkena PPOK3.

 

Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) 2013 mengungkapkan bahwa jumlah pasien PPOK naik 3.7%. Namun, data ini tidak mewakili keadaan sesungguhnya di Indonesia,” Prof Yunus menambahkan. “Sebuah studi biomassa sebagai kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam yang dilakukan pada tahun 2013 menemukan bahwa prevalensi PPOK pada pasien bebas rokok sama tingginya. Studi tersebut melibatkan orang-orang  di atas 40 tahun yang tinggal di Banten dan DKI Jakarta sehingga menemukan prevalensi pasien PPOK sampai 6,3%4."

PPOK merupakan salah satu penyakit yang paling umum namun kurang terdiagnosis. Padahal penyakit ini melemahkan, bahkan mematikan dan penanganannya mahal," ujar Suryo Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia. "Masyarakat tidak bisa menemukan solusi untuk masalah yang tidak mereka sadari atau menerapkan solusi yang mereka pikir tidak ada. Di Philips, kami berkomitmen untuk membuat hidup lebih baik untuk pasien PPOK, mulai dari edukasi hingga mengembangkan solusi terapi inovatif. Hal-hal tersebut jika dilengkapi dengan diagnosis benar, rencana tata laksana penyakit serta kelompok pendukung (support group), akan dapat membantu mereka yang terdiagnosa PPOK untuk tetap bisa menjalani hidup dengan semangat dan aktif."

Suryo Suwignjo

Presiden Direktur Philips Indonesia

Secara global, Philips bekerja dengan Russell Winwood, seorang atlet trialton yang masih aktif, untuk berbagi pengalaman pribadinya sebagai pasien PPOK serta menginspirasi sesama penderita PPOK untuk mampu menjalani kehidupan mereka sepenuhnya. Setelah didiagnosa mengidap PPOK, Russell merasa sulit untuk melakukan rutinitas kesehariannya. Namun, hanya enam bulan setelah diagnosa, ia berhasil menyelesaikan trialton Ironman pertamanya secara penuh dan terus berpartisipasi dalam kompetisi triatlon di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa diagnosis PPOK tidak perlu menjadi halangan pasien melakukan kegiatan favorit mereka.

 

Untuk pasien PPOK yang baru saja terdiagnosa, Winwood berbagi saran untuk tetap hidup dengan baik:

  • Pengetahuan: Pahami apa artinya mengidap PPOK. Pasien harus bekerjasama dengan dokter untuk membuat rencana perawatan yang disesuaikan guna membantu memonitor kemajuan.
  • Pengobatan: Meskipun tidak ada obat untuk PPOK, ada banyak pilihan pengobatan termasuk obat resep, terapi tekanan positif saluran nafas (PAP), konsentrator oksigen portabel, dan terapi ventilasi yang dapat membantu pasien mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan meneliti dan memiliki pemahaman yang kuat tentang pilihan pengobatan yang tersedia, pasien dapat berdiskusi dengan dokter tentang rencana perawatan.
  • Nutrisi: Diet sehat sangat penting bagi pasien PPOK, karena pola makan tidak sehat dapat memperburuk gejala dan mempengaruhi kemampuan beraktivitas. Nutrisi yang tepat bahkan bisa membantu pasien bernafas lebih mudah.
  • Olahraga: Olahraga dapat membantu memperbaiki tingkat kebugaran pernapasan kardio dengan memperkuat kelompok otot besar di dalam tubuh seseorang, sekaligus meningkatkan sirkulasi.

 

Philips menawarkan solusi yang terinspirasi dari pasien PPOK serta solusi penanganan penyakit pernapasan yang mendukung setiap tahap rentang sehat atau health continuum – mulai dari hidup sehat, diagnosa, pengobatan dan perawatan di rumah – sambil membantu konsumen untuk menjalani gaya hidup aktif yang mereka inginkan. Di Indonesia, Philips menghadirkan berbagai solusi untuk PPOK, yaitu Philips Nebulizer, Stationary Mobile Oxygen Concentrator yang bisa dipindah dan dibawa dengan mudah, Dreamstation AVAPS (average volume-assured pressure support) yang secara otomatis dapat menyesuaikan dengan perkembangan penyakit dan berubah sesuai dengan kebutuhan pasien, dan ventilator portable Trilogy dari rumah sakit ke rumah.

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang kisah Russell, Solusi PPOK Philips, atau untuk membantu menyebarkan pesan guna mendukung pasien PPOK di seluruh dunia, kunjungi.

Philips.com/WorldCOPDDay  Ikuti percakapan hari PPOK Dunia  2017 di Twitter: [@PhilipHealth and @PhilipsResp.]

Solusi Philips untuk PPOK

Philips menawarkan solusi yang terinspirasi dari pasien PPOK serta solusi penanganan penyakit pernapasan yang mendukung setiap tahap rentang sehat atau health continuum – mulai dari hidup sehat, diagnosa, pengobatan dan perawatan di rumah – sambil membantu konsumen untuk menjalani gaya hidup aktif yang mereka inginkan. Di Indonesia, Philips menghadirkan berbagai solusi untuk PPOK, yaitu Philips Nebulizer, Stationary Mobile Oxygen Concentrator yang bisa dipindah dan dibawa dengan mudah, Dreamstation AVAPS (average volume-assured pressure support) yang secara otomatis dapat menyesuaikan dengan perkembangan penyakit dan berubah sesuai dengan kebutuhan pasien, dan ventilator portable Trilogy dari rumah sakit ke rumah.

 

1 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. 2017. Retrieved from: http://goldcopd.org/gold-2017-global-strategy-diagnosis-management-prevention-copd

2 COPD Foundation, COPD Uncovered Report. 2011. Retrieved from: https://www.copdfoundation.org/pdfs/copd-uncovered-report-2011.pdf

3 The prevalence and patient characteristics of chronic obstructive pulmonary disease in non-smokers in Vietnam and Indonesia: An observational survey. 2015. Retrieved from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25781616

4 The prevalence and patient characteristics of chronic obstructive pulmonary disease in non-smokers in Vietnam and Indonesia: An observational survey. 2015. Retrieved from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25781616

Tentang Royal Philips

Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) is a leading health technology company focused on improving people's health and enabling better outcomes across the health continuum from healthy living and prevention, to diagnosis, treatment and home care. Philips leverages advanced technology and deep clinical and consumer insights to deliver integrated solutions. Headquartered in the Netherlands, the company is a leader in diagnostic imaging, image-guided therapy, patient monitoring and health informatics, as well as in consumer health and home care. Philips' health technology portfolio generated 2016 sales of EUR 17.4 billion and employs approximately 71,000 employees with sales and services in more than 100 countries. News about Philips can be found at www.philips.com/newscenter.

Baca lengkapBaca ringkas

Topik

Kontak

Yulin Febrina

Yulin Febrina

Corporate Communications Manager

Tel: +628118440981

Aset media

Bagikan di media sosial

You are about to visit a Philips global content page

Continue

Our site can best be viewed with the latest version of Microsoft Edge, Google Chrome or Firefox.