Pusat berita | Indonesia

Apr 27, 2020

Sambut Ramadhan, Philips bagikan tips dari ahli gizi untuk menjaga sistem imun selama berpuasa

   

Jakarta, Indonesia – Menyambut bulan suci Ramadhan, Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA), mendorong masyarakat Indonesia untuk menjaga sistem imun dengan mengonsumsi makanan sehat di rumah. Tahun ini, umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, menghadapi tantangan lebih berat di bulan Ramadhan, sehingga menjaga kesehatan selama berpuasa menjadi sangat penting.

 

“Di Philips, kami percaya bahwa menjaga pola makan seimbang merupakan fondasi untuk membangun gaya hidup sehat. Selama bulan puasa ini, kami ingin mendukung masyarakat Indonesia dengan membagikan tips untuk menyiapkan makanan yang sehat dan lezat di rumah dengan lebih mudah, serta membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki pola makan yang seimbang dan bergizi. Masakan rumah tidak hanya memberikan makanan dengan kualitas yang lebih baik, tetapi juga dapat menikmatinya bersama keluarga. Dalam masa-masa penuh tantangan ini, kita bisa menjadikan rumah sebagai tempat yang lebih menyenangkan dan lebih baik untuk dihabiskan bersama keluarga,” ujar Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia.

 

Salah satu faktor penting dalam menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang baik. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang didesain untuk mengenali dan menghancurkan mikroorganisme patogen, antigen dan zat asing yang masuk ke tubuh, termasuk virus dan bakteri yang bersifat patogen atau dapat menimbulkan penyakit. Orang yang terinfeksi bakteri atau virus adalah orang dengan sistem imun rendah atau mendapatkan paparan tinggi dari virus atau bakteri sehingga melemahkan sistem imun tubuhnya.

Ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menjelaskan bahwa berpuasa bukan berarti kebutuhan tubuh akan zat gizi menjadi berubah, hanya saja waktu makannya yang berbeda.

 

“Pada kebanyakan orang yang berpuasa, jam makan menjadi lebih pendek dibandingkan waktu tidak berpuasa dan juga memiliki kecenderungan memilih makanan dan minuman yang manis menyebabkan kesempatan untuk memenuhi zat gizi terkait imunitas menjadi berkurang,” kata Dr. Rita. “Untuk menjaga sistem imun tubuh, kita perlu mengonsumsi vitamin dan mineral melalui makanan yang sehat dan berimbang.”

 

Konsumsi vitamin dengan tepat

 

Berbagai macam vitamin dan mineral untuk sistem imunitas bisa diperoleh dari suplemen. Namun sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya dalam bentuk suplemen, perhatikan dosis dan jenisnya. Vitamin dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Jika mengonsumsi vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dalam dosis tinggi, maka sisanya akan dibuang oleh tubuh, sehingga kecil kemungkinan terjadinya penumpukan vitamin tipe ini di dalam tubuh. Namun, untuk vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan E, konsumsi dalam bentuk suplemen harus diperhatikan. Jika konsumsinya dilakukan secara berlebihan, sisa vitamin akan disimpan dan jika dibiarkan bisa bersifat toksik (beracun) bagi tubuh.

 

Dr. Rita menambahkan bahwa jumlah vitamin dan mineral yang didapatkan dari makanan tidak akan menjadi toksisitas di dalam tubuh dan ketahanannya di dalam tubuh juga lebih lama. Artinya ketika seseorang tidak mengonsumsi vitamin dan mineral pada kurun waktu tertentu, maka tidak akan langsung terjadi gejala defisiensi (kekurangan) vitamin pada tubuhnya.

 

Untuk dapat memenuhi kebutuhan sistem imunitas saat berpuasa, Philips bersama Dr. Rita membagikan beberapa tips sebagai berikut:

1. Penuhi konsumsi makanan  sumber protein yang rendah lemak atau sedang lemak (seperti ayam  tanpa kulit, tempe, tahu, kacang hijau, susu), minimal pada tiga kali waktu makan, yaitu makan malam (setelah Shalat magrib), menjelang tidur (makanan selingan berprotein), dan saat sahur. Bisa juga ditambah saat menjelang imsak, misalnya dengan segelas susu hangat.

 

2. Penuhi konsumsi buah-buahan minimal tiga kali sehari. Utamakan buah yang mengandung air tinggi dan dimakan utuh. Namun jika ingin dibuat jus maka tidak dianjurkan untuk menambahkan gula atau krimer kental manis, sirop, dan pemanis buatan lainnya.

 

3. Penuhi konsumsi sayur-sayuran minimal di dua kali waktu makan, yaitu saat makan malam dan makan sahur. Utamakan pengolahannya dengan berkuah bening atau menggunakan santan encer.

 

4. Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis karena akan melemahkan fungsi sel darah putih dalam memakan mikroorganisme berbahaya.

 

5. Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang berlemak serta makanan olahan dengan berbagai tambahan zat kimia. Hal ini dapat memicu berbagai peradangan di dalam tubuh.

 

6. Cukupkan asupan cairan dari air putih, kuah sayur, buah-buahan dan sumber cairan lainnya.

 

7. Lakukan perenggangan sederhana beberapa kali dalam sehari, untuk menurunkan produksi hormon stres.

 

8. Berjemurlah 2-3 kali seminggu untuk mendapatkan vitamin D.

 

9. Tingkatkan penggunaan berbagai rempah dalam pengolahan makanan dan minuman sehari untuk mendapatkan berbagai zat fitokimia yang dapat mencegah berbagai inflamasi dalam tubuh.

 

10. Kelola tingkat stres untuk memelihara keseimbangan hormon di dalam tubuh.

K“Di Philips, kami percaya bahwa menjaga pola makan seimbang merupakan fondasi untuk membangun gaya hidup sehat. Selama bulan puasa ini, kami ingin mendukung masyarakat Indonesia dengan membagikan tips untuk menyiapkan makanan yang sehat dan lezat di rumah dengan lebih mudah, serta membantu masyarakat Indonesia untuk memiliki pola makan yang seimbang dan bergizi. Masakan rumah tidak hanya memberikan makanan dengan kualitas yang lebih baik, tetapi juga dapat menikmatinya bersama keluarga. Dalam masa-masa penuh tantangan ini, kita bisa menjadikan rumah sebagai tempat yang lebih menyenangkan dan lebih baik untuk dihabiskan bersama keluarga,” ujar Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia.

ujar Pim Preesman

Presiden Direktur Philips Indonesia.

Dr. Rita menambahkan bahwa jumlah vitamin dan mineral yang didapatkan dari makanan tidak akan menjadi toksisitas di dalam tubuh dan ketahanannya di dalam tubuh juga lebih lama. Artinya ketika seseorang tidak mengonsumsi vitamin dan mineral pada kurun waktu tertentu, maka tidak akan langsung terjadi gejala defisiensi (kekurangan) vitamin pada tubuhnya.

Tentang Royal Philips

Royal Philips (NYSE: PHG, AEX: PHIA) merupakan perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat dan memungkinkan hasil yang lebih baik di sepanjang rangkaian layanan kesehatan, mulai dari gaya hidup sehat dan pencegahan, diagnosis, pengobatan hingga perawatan di rumah. Philips memanfaatkan teknologi canggih serta pemahaman mendalam secara klinis maupun mengenai konsumen untuk memberikan solusi yang terintegrasi. Perusahaan ini adalah pemimpin dalam pencitraan diagnostik, terapi dipandu citra, pemantauan pasien dan informatika kesehatan, serta kesehatan konsumen dan perawatan di rumah. Berkantor pusat di Belanda, Philips mencapai penjualan pada tahun 2019 sebesar EUR 19,5 miliar dan mempekerjakan sekitar 81.000 karyawan dengan penjualan dan layanan pada lebih dari 100 negara. Berita tentang Philips dapat ditemukan di www.philips.com/newscenter

Baca lengkapBaca ringkas

Topik

Kontak

Yulin Febrina

Yulin Febrina

Corporate Communications Manager

Tel: +628118440981

Aset media

Bagikan di media sosial

You are about to visit a Philips global content page

Continue

Our site can best be viewed with the latest version of Microsoft Edge, Google Chrome or Firefox.