Tinggal di rumah atau kembali ke tempat kerja?

Mari hadapi kenyataan - semua orang tua pasti bekerja. Membesarkan anak atau beberapa anak merupakan pekerjaan non-stop penuh-waktu. Terlepas dari Anda mendapatkan cuti melahirkan, keputusan untuk kembali ke tempat kerja atau tinggal di rumah tidak bisa dipandang remeh.

Jika Anda ragu tentang kembali bekerja, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Keuangan Anda

Pertama dan utama, bisakah anggaran Anda disesuaikan dengan penurunan penghasilan untuk keluarga Anda? Jika Anda ingin tinggal di rumah dan tidak bisa menemukan cara untuk melakukannya, duduklah dan cari tahu ke mana mengalirnya uang Anda setiap bulan. Temukan cara untuk melakukan perubahan yang bisa membuat Anda memilih tinggal di rumah.

2. Pilihan pengasuhan anak

Pertimbangkan biaya pengasuhan anak saat Anda pergi bekerja ke dalam anggaran Anda. Apakah pekerjaan Anda akan menyebabkan Anda menghabiskan lebih banyak uang daripada yang Anda hasilkan, sehingga secara nyata menguras gaji Anda? Apakah ada daftar tunggu di tempat penitipan anak yang paling ingin Anda pilih? Apakah lebih murah jika mempekerjakan seseorang di rumah Anda? Apakah Anda memiliki pekerjaan fleksibel yang memungkinkan Anda mengajak bayi Anda selama beberapa bulan pertama?

3. Pilihan kerja

Bisakah Anda bekerja sebagian hari atau sepanjang hari dari rumah? Bisakah Anda kembali ke tempat kerja paruh-waktu, alih-alih penuh-waktu? Apakah ada pilihan untuk berbagi pekerjaan (di mana dua orang berbagi waktu dan tugas untuk mengerjakan tugas yang sama)? Apakah atasan Anda bersedia mengizinkan Anda bekerja dengan jam yang fleksibel?

4. Kemajuan karier

Bagaimana pilihan untuk tidak bekerja memengaruhi kemajuan profesi Anda? Beberapa orang mempertimbangkan “jeda”, yaitu keluar dari jajaran tenaga kerja selagi anak-anak mereka masih kecil, kemudian masuk kembali setelah anak-anak mereka sudah mencapai usia sekolah.

Ingat, ini adalah pilihan Anda

Mungkin, sebelum bayi Anda lahir, Anda sepenuhnya berkeinginan untuk kembali bekerja, tetapi setelah bayi Anda lahir, Anda tidak mampu memikirkan bahwa Anda harus meninggalkannya setiap hari. Atau, mungkin tuntutan pekerjaan Anda tidak sesuai dengan kehidupan berkeluarga, sehingga Anda harus mencari jabatan lain atau tinggal di rumah. Atau, mungkin Anda bahkan sudah memutuskan sebelum melahirkan bahwa Anda ingin tinggal di rumah. Bagaimanapun situasi Anda, kebutuhan pengambilan keputusan harus direncanakan bagi kesejahteraan Anda dan keluarga Anda.