Beranda ›› Kenapa Bayi Sering Gumoh? 

Beranda ›› Kenapa Bayi Sering Gumoh? 

Kenapa Bayi Gumoh

 

Bacaan 5 menit
 

Entah ini bayi pertama atau ketiga Anda, masih mempunyai pertanyaan tentang menyusui itu biasa. Diantara pertanyaan-pertanyaan itu mungkin para ibu penasaran tentang ketika bayi gumoh, meludah, atau memuntahkan ASI. Kami akan menjelaskan beberapa penyebab bayi muntah gumoh atau bayi sering gumoh di sini.

 

Jadi, apa saja penyebab bayi muntah gumoh? Artikel ini akan menjelaskan informasi-informasi penting tentang topik tersebut, namun jangan segan untuk menghubungi dokter atau tenaga medis profesional apabila ada gejala lain yang mengkhawatirkan atau ada pertanyaan-pertanyaan khusus.

Mengapa bayi sering gumoh dan seberapa banyak yang masih dalam kadar normal?

 

Mari melihat kenapa bayi sering gumoh. Gumoh pada bayi terjadi setelah sesi menyusui atau ketika bayi bersendawa karena saluran pencernaan mereka belum sepenuhnya berkembang. Dan ada beberapa situasi yang menyebabkan para bayi untuk mengeluarkan gumoh lebih banyak daripada bayi lainnya.

 

Jadi, apa yang menyebabkan refluks ini pada bayi? Berikut adalah penjelasan kenapa bayi gumoh:  1

 

  • Bayi telah makan terlalu banyak
  • Bayi telah makan terlalu cepat
  • Anda sedang menyendawakan bayi
  • Bayi mempunyai terlalu banyak udara di perutnya
  • Bayi Anda mengeluarkan air liur terlalu banyak


Jadi, apakah bayi muntah setelah minum susu atau ASI itu normal? Secara sederhana, bayi gumoh terus setelah disusui atau bahkan setiap kali disusui itu sangat normal bagi bayi yang sedang tumbuh. Namun ada beberapa tanda yang membedakan muntah gumoh dengan muntah yang serius. Dua hal tersebut sangat berbeda dan sebaiknya Anda konsultasi pada dokter apabila bayi memuntahkan semua atau sebagian besar susu yang ia minum . 
 

Hubungi dokter apabila bayi menunjukkan beberapa gejala berikut:  2

 

  • Sering meludah atau muntah sedangkan berat badan tidak meningkat secara normal
  • Terlihat kesakitan, sering menangis atau melengkungkan punggungnya
  • Batuk-batuk atau kesulitan untuk bernafas, yang merupakan tanda-tanda kerongkongan yang teriritasi
  • Muntah bahkan ketika dia belum makan
  • Muntah dengan cara terpaksa
  • Demam atau diare, yang merupakan tanda dia dehidrasi atau kekurangan air

 

Apabila bayi Anda hanya gumoh dalam jumlah sedikit setelah disusui dan tetap tumbuh secara normal, kemungkinan besar ini normal dan para ibu tidak perlu khawatir. Apabila ada pertanyaan mengenai refluks pada bayi, cek artikel ini untuk mempelajari gejala-gejalanya dan bagaimana mengatasinya.

Langkah berikutnya


Sekarang Anda sudah mengerti bahwa bayi gumoh atau bayi muntah susu itu normal beserta penyebabnya. Lalu, apa langkah berikutnya? Setelah Anda menghubungi dokter yang menetapkan bahwa itu normal, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi bayi muntah susu:  1

1. Sering-sering menyendawakan bayi

 

Selain menyendawakan bayi setelah disusui, Anda dapat mencoba untuk menyendawakan dia ketika berganti payudara sewaktu menyusui. Ketika menyusui bayi dengan botol, coba sendawakan dia setelah dia minum satu atau dua ons susu. Cek botol susu Classic+  dengan sistem ventilasi Airflex dan katup anti-kolik, sehingga udara dialirkan ke dalam botol dan bukan ke perut bayi. Dengan ini Anda dapat mengurangi refluks, membantu pencernaan, dan membuat proses  pemberian susu atau ASI lebih nyaman bagi ibu dan bayinya.

Yang Anda perlukan

Philips Avent

Botol susu bayi anti-kolik

SCY100/02
Avent
Avent

Philips Avent Botol susu bayi anti-kolik

SCY100/02

Terbukti secara klinis mengurangi kolik dan rasa tidak nyaman*

Botol Anti-kolik kami dengan sistem katup anti-kolik dan dot bertekstur dirancang untuk mengurangi gangguan dan rasa tidak nyaman selama menyusui. Dengan katup anti-kolik terintegrasi, udara dialirkan ke dalam botol dan bukan ke perut bayi. See all benefits

Sayangnya produk ini sudah tidak tersedia lagi

Terbukti secara klinis mengurangi kolik dan rasa tidak nyaman*

Botol Anti-kolik kami dengan sistem katup anti-kolik dan dot bertekstur dirancang untuk mengurangi gangguan dan rasa tidak nyaman selama menyusui. Dengan katup anti-kolik terintegrasi, udara dialirkan ke dalam botol dan bukan ke perut bayi. See all benefits

Terbukti secara klinis mengurangi kolik dan rasa tidak nyaman*

Botol Anti-kolik kami dengan sistem katup anti-kolik dan dot bertekstur dirancang untuk mengurangi gangguan dan rasa tidak nyaman selama menyusui. Dengan katup anti-kolik terintegrasi, udara dialirkan ke dalam botol dan bukan ke perut bayi. See all benefits

Sayangnya produk ini sudah tidak tersedia lagi

Terbukti secara klinis mengurangi kolik dan rasa tidak nyaman*

Botol Anti-kolik kami dengan sistem katup anti-kolik dan dot bertekstur dirancang untuk mengurangi gangguan dan rasa tidak nyaman selama menyusui. Dengan katup anti-kolik terintegrasi, udara dialirkan ke dalam botol dan bukan ke perut bayi. See all benefits

2. Pastikan bayi tegak setelah disusui

 

Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, salah satu alasan mengapa bayi muntah susu atau  gumoh adalah bayi sedang disendawakan. Kursi bayi mungkin malah akan menambah gumoh karena mereka cenderung berposisi diagonal yang mengakibatkan tekanan pada perut bayi. Cobalah menegakkan bayi setelah disusui atau ketika bersendawa.

3. Hindari gerakan-gerakan setelah menyusui

 

Untuk menghindari susu kembali ke tenggorokan saat menyusui, sebaiknya bayi jangan mengalami gerakan-gerakan berlebih seperti bermain aktif atau dilempar ke udara sampai ASI sudah turun menetap di perut bayi.

4. Tegakkan kepala bayi ketika menyusui

 

Saat Anda sedang mencari posisi menyusui yang terbaik, coba hindari posisi-posisi di mana kepala bayi menurun. Dengan kata lain, pastikan bahwa kepala bayi di atas kaki mereka ketika menyusui.

5.  Angkat kasur bagian kepala bayi

 

Ada baiknya bila Anda meletakkan bantal atau selimut di bawah kasur bagian kepala bayi dan bukan di atas kasurnya. Pastikan bahwa Anda hanya menambah ketinggian di bagian kepala bayi dan tidak ada lipatan di tengah-tengahnya. Harusnya akan tampak sedikit melandai, karena apabila terlalu tinggi bayi bisa jatuh atau terpeleset ke bawah.

Hal tersebut normal dan alami

 

Sekarang Anda sudah tahu alasan-alasan paling umum apa yang menyebabkan bayi muntah susu atau gumoh. Ingat bahwa ini adalah hal yang normal dan bagian dari menjadi orang tua. Ada beberapa alasan penyebab bayi muntah susu atau gumoh, namun kalau bayi Anda terlihat bahagia setelah disusui dan tumbuh secara normal, Anda tidak perlu khawatir. Biasanya gumoh lebih berpengaruh pada orangtuanya daripada bayi itu sendiri karena mereka sendiri mungkin juga tidak sadar.

 

Apabila Anda melihat gejala-gejala lain dan apabila Anda merasa bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup, jangan segan untuk menghubungi dokter untuk bantuan profesional. Semoga berhasil!

1 honestdocs.id - Gumoh Pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

2 alodokter.com - Lakukan Hal Ini Jika Bayimu Sering Gumoh

You are about to visit a Philips global content page

Continue

Our site can best be viewed with the latest version of Microsoft Edge, Google Chrome or Firefox.