Beranda ›› Tips ibu bekerja menyusui bayi: Cara melancarkan transisi

Beranda ›› Tips ibu bekerja menyusui bayi: Cara melancarkan transisi

Tips Ibu Bekerja Menyusui

 

Bacaan 8 menit
 

Cara memperbanyak ASI untuk ibu bekerja merupakan salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan ibu-ibu karir, terutama setelah cuti hamil. Di sini kami akan memberikan beberapa tips ibu menyusui, terutama untuk para ibu bekerja menyusui ketika menerapkan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Maka dari itu, kembali bekerja sembari menyusui bayi membutuhkan beberapa persiapan-persiapan khusus agar proses menyusui lebih nyaman dan waktu dapat diatur dengan baik. Namun, jangan segan untuk menghubungi dokter apabila ada keluhan-keluhan tertentu.

Perubahan-perubahan emosional ketika kembali bekerja setelah cuti hamil


Mari kita lihat perubahan-perubahan emosional yang dapat dialami ibu bekerja. Di antara kekurangan tidur, stamina turun, atau karena berpisah dengan bayi untuk pertama kali, Anda juga harus beradaptasi dengan perubahan dari fokus menyusui ke fokus bekerja. Namun dengan beberapa persiapan, Anda akan mendapatkan keseimbangan yang pas.

Berikut adalah beberapa tips untuk para ibu bekerja menyusui yang dapat diterapkan untuk beradaptasi: 1
 

  • Ikhlaskan bahwa Anda akan rindu bayi Anda. Sebelum kembali bekerja setelah cuti hamil, terimalah bahwa Anda akan merindukan bayi Anda dan si kecil akan merindukan Anda juga. Hal ini sangat normal dan dengan mengikhlaskannya, Anda akan lebih menerima perubahan-perubahan emosional yang akan dialami.

  • Nikmati waktu-waktu bersama pada pagi hari. Untuk ibu bekerja menyusui, perubahan lain yang dapat dicoba adalah menyisihkan waktu ekstra pada pagi hari untuk menikmati waktu dengan bayi. Atur waktu agar Anda mempunyai waktu untuk menyusui dan menghabiskan waktu bersama sebelum Anda berangkat kerja. Hal ini cocok terutama untuk para ibu yang memilih untuk memberikan ASI eksklusif pada ibu bekerja.

  • Simpan foto atau video bayi Anda ketika berangkat bekerja. Mungkin melihat foto atau video bayi akan membantu ketika Anda sedang memompa ASI di tempat kerja. (Kami akan memberikan tips untuk hal tersebut di bawah)

  • Sering-seringlah cek kondisi bayi pada pasangan, babysitter, atau siapapun yang merawat bayi ketika Anda bekerja. Anda mungkin akan lebih sering menelepon dan mengirim pesan ketika mempunyai bayi dibandingkan sebelumnya karena akan rutin memastikan kondisi kesehatan bayi.

  • Manfaatkan waktu luang. Apabila ada kesempatan untuk kembali ke rumah untuk menyusui bayi walaupun sebentar, manfaatkanlah agar dapat mempererat dan menambah waktu intim bersama si kecil.

Tambahan tips ibu menyusui dan persiapannya ketika sudah kembali bekerja

 

Salah satu kunci untuk melancarkan transisi saat kembali bekerja adalah persiapan. Dari membuat rutinitas pompa ASI, mencari babysitter, dan melatih bayi untuk minum dari botol, persiapan jangka panjang akan membantu meringankan stress. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu ibu bekerja menyusui: 1, 2, 3

1. Pilih babysitter atau perawat bayi yang tepat.

 

Perawat bayi bisa pasangan, keluarga, atau babysitter. Salah satu hal yang paling penting adalah menemukan orang yang tepat. Pilihlah orang yang Anda percayai dan yang bisa membuat bayi Anda tenang.

2. Ketahuilah hak-hak Anda.

 

Memberi bayi ASI eksklusif pada ibu bekerja dapat dilakukan selama 6 bulan dan dilindungi oleh negara. Di Indonesia, para ibu dapat memerah dan menyusui ASI selama jam-jam kerja. Berikut adalah beberapa peraturan di Indonesia. 4

 

Pasal 83 Undang-undang No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa "Pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja”. Selain itu, Pasal 128 UU Kesehatan menyatakan bahwa:

a. Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis

b. Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus

c. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan di tempat sarana umum

Selain itu, cek Pasal 2 Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan No. 48/MEN.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008 dan 1177/MENKES/ PB/XII/2008 tahun 2008 tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja dan Pasal 49 ayat (2) Undang-undang No. 49/1999 tentang Hak Asasi Manusia.

3. Berkomunikasilah dengan bos Anda.

 

Komunikasi adalah kunci kenyamanan kembali bekerja setelah cuti hamil agar tempat kerja Anda dapat mengatur ekspektasi ketika Anda kembali bekerja. Aturlah dengan HR atau bos Anda apabila Anda ingin mempunyai tempat khusus untuk memerah/mempompa sebelum Anda kembali bekerja.

4. Persiapkan dukungan kesehatan dan emosional

 

Berilah kabar kepada dokter, keluarga, dan kerabat pendukung Anda ketika Anda akan kembali bekerja setelah cuti hamil. Memberi mereka kabar akan mempermudah Anda untuk menghubungi mereka ketika membutuhkan dukungan. Komunikasi dengan orang-orang terpercaya adalah kunci dari perjalanan menyusui Anda.

5. Persiapkan rutinitas memerah.

 

Salah satu cara memperbanyak ASI untuk ibu bekerja adalah dengan menggunakan pompa ASI secara rutin. Persiapannya termasuk seberapa sering, di mana, dan bagaimana Anda akan memerah. Secara umum, Anda dapat mengira-ngira bahwa jumlah perahan akan sama seperti ketika menyusui bayi saat masih di rumah. Pada beberapa bulan awal usia bayi, pemberian ASI ini akan berjumlah 8-12 kali dalam 24 jam. Walaupun setiap ibu berbeda, memerah secara umum memerlukan 10-15 menit setelah Anda nyaman menggunakan pompa. Supaya lebih rileks, lihatlah foto atau tontonlah video bayi Anda ketika memerah.

 

Apabila Anda memerlukan pompa sebelum kembali bekerja setelah cuti, pompa ASI manual dengan botol ini dapat membantu Anda memerah susu dengan waktu yang efisien dan nyaman karena mempunyai bantalan pijat lembut yang menstimulasi aliran ASI. Setelah itu, Anda dapat menyimpan ASI pada botol susu natural atau gelas penyimpanan ASI.

6. Perkenalkan bayi Anda pada botol.

 

Cobalah perkenalkan bayi Anda pada botol sebelum Anda rutin bekerja. Ingatlah bahwa ini merupakan perubahan yang perlu adaptasi, namun membantunya untuk minum dari botol akan membuat proses lebih mudah ketika perawat bayi mulai menyusuinya. Hal ini akan berguna terutama untuk yang ingin memberi bayi ASI eksklusif pada ibu bekerja.

 

Menyusui bayi melalui botol sebaiknya dilakukan setelah bayi disusui secara alami dengan payudara selama empat minggu. Setelah umur satu bulan, Anda dapat memberikannya botol berisi ASI. 

 

Apabila Anda memerlukan botol, Philips Avent mempunyai botol natural dengan desain botol susu natural yang mirip dengan puting payudara agar bayi cepat beradaptasi dengan botolnya.

Nikmati momen-momen dengan bayi

 

Seperti ibu kebanyakan yang kembali bekerja, Anda mungkin mengalami perubahan-perubahan emosional yang belum pernah Anda rasakan. Namun dengan persiapan yang matang, Anda akan beradaptasi dengan lebih lancar.

 

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam masa transisi dan untuk menemukan rutinitas yang pas bersama bayi Anda.

1 www.ibupedia.com - 8 Tips Agar Ibu Bekerja Kembali Semangat Setelah Cuti Melahirkan

2 hellosehat.com - 5 Langkah Bersiap Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan

3 hellosehat.com - 6 Jurus Jitu Tetap Jalani ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja

4 aimi-asi.org - Hak Ibu Menyusui Di Indonesia

You are about to visit a Philips global content page

Continue

Our site can best be viewed with the latest version of Microsoft Edge, Google Chrome or Firefox.