Beranda ›› Penyakit Mastitis: Gejala, Penyebab, dan Solusi

Beranda ›› Penyakit Mastitis: Gejala, Penyebab, dan Solusi 

Penyakit Mastitis: Gejala, Sebab dan Cara Mengobati Penyakit Mastitis dalam Menyusui

 

Bacaan 5 menit

 

Walaupun menyusui merupakan hal paling alami yang dapat dilakukan seorang ibu, namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Bersama dengan momen-momen intim tersebut, berikut adalah tantangan-tantangan umum yang dialami oleh ibu menyusui. Salah satunya mastitis, sebuah kondisi yang menyebabkan nyeri atau radang pada jaringan payudara.

 

Sebuah studi di Amerika menyatakan bahwa sekitar 10% wanita mengalami mastitis tiga bulan setelah melahirkan. Biasanya mastitis dialami oleh ibu-ibu menyusui, namun ibu-ibu yang tidak menyusui juga dapat mengalami mastitis periduktal atau periductal mastitis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran ASI karena puting yang nyeri atau meradang, atau bahkan tindikan di puting.

 

Mastitis Laktasi merupakan hal yang perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan rasa sakit ketika menyusui, mengganggu momen intim bersama si kecil, atau bahkan memengaruhi persediaan ASI. Mastitis laktasi harus diatasi secepat mungkin agar ibu dan bayi merasa nyaman dan sehat, sekaligus memelihara persediaan ASI.

 

Jadi bagaimana seorang ibu terjangkit penyakit mastitis? Apa saja gejala mastitis? Bagaimana penanganan mastitis pada ibu menyusui? Berikut adalah beberapa saran untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan paling umum tentang mastitis dan bagaimana mengatasinya. Untuk informasi lebih jauh tentang mastitis, jangan segan untuk menemui dokter atau tenaga medis profesional.

Gejala mastitis

 

Bagaimana rasanya terjangkit mastitis? Bersama rasa nyeri dan ketidaknyamanan, gejala mastitis juga termasuk rasa lelah. Tanda-tanda awal mastitis termasuk: 1

 

  • Gejala demam dan / atau mirip flu
  • Mual
  • Muntah
  • Keluarnya cairan berwarna kekuningan dari puting susu
  • Payudara yang hangat atau panas ketika disentuh
  • Payudara yang berwarna merah muda atau merah

 

Gejala mastitis ini mirip dengan gejala payudara membengkak saat menyusui atau engorged breast, namun ada perbedaan yang penting yaitu mastitis biasanya hanya memengaruhi salah satu payudara saja dan bukan kedua-duanya.

Apa saja penyebab mastitis?

 

Walaupun mastitis dapat terjadi kapan saja pada ibu yang baru memulai menyusui, biasanya mastitis terjadi dalam waktu dua sampai tiga minggu setelah kelahiran. Penyebab umum kondisi ini adalah jarak waktu yang panjang diantara sesi-sesi menyusui, seperti ketika bayi mulai tidur pada malam hari.

 

Penyebab mastitis yang lain sebagai berikut: 2

 

  • Posisi perlekatan menyusui yang kurang baik
  • Masih ada ASI yang tersisa di payudara setelah menyusui, misalnya karena saluran susu yang tersumbat
  • Payudara yang membengkak tidak segera diatasi
  • Tekanan terus-menerus pada sebagian payudara
  • Trauma pada payudara yang disebabkan oleh cedera atau benturan

 

Secara singkat, mastitis biasanya terjadi ketika ASI masih tersisa di payudara, yang dapat disebut sebagai milk stasis, atau ASI stasis. Adalah terdukungnya pertumbuhan bakteri yang disebabkan oleh ASI stasis yang kemudian dapat menimbulkan kondisi tersebut, serta gejala-gejala nyeri dan demam. Membersihkan ASI dari payudara penting untuk menghindari mastitis, pembengkakan, atau penyumbatan saluran ASI

Penanganan Mastitis


Berita bagusnya adalah ada berbagai macam cara untuk menghindari mastitis. Berikut adalah beberapa tips cara menghindari mastitis saat menyusui: 2

 

  • Rawat payudara untuk menghindari iritasi puting. Rawatlah payudara dengan memijat daerah payudara dan pastikan puting tetap kering dengan menggunakan bantalan payudara untuk menghindari mastitis.
     
  • Sering-seringlah menyusui. Menyusui secara teratur dan tepat waktu itu penting untuk menghabiskan ASI di dalam payudara. Walaupun bayinya sedang tertidur, orang tua sebaiknya membangunkannya ketika tiba waktunya menyusui. Ibu-ibu harus memastikan ASI dalam payudaranya sudah habis dengan menggunakan pompa payudara atau breast pump apabila tidak bisa bersama bayi ketika waktu menyusui. Cek pompa payudara yang mudah digunakan seperti pompa payudara ini, yang mengurangi waktu memompa dan memiliki bantalan lembut yang dapat merangsang aliran ASI dengan nyaman.

 

  • Pastikan posisi perlekatan mulut bayi sudah pas ketika menyusui. Banyak komplikasi dari menyusui yang dapat dihindari ketika perlekatan mulut bayi sudah pas. Pelajari berbagai macam posisi menyusui yang dapat mempermudah perlekatan untuk menghindari mastitis dan permasalahan lain.
     
  • Sapih bayi dari menyusui secara perlahan-lahan. Untuk meminimalisir komplikasi, pastikan bahwa persediaan ASI diturunkan perlahan-lahan dengan cara mengurangi sesi menyusui satu per satu.

Yang Anda perlukan

Philips Avent Pompa ASI manual

SCF430/01

Memompa lebih praktis, di mana saja

Nikmati pompa ASI manual portabel Philips Avent yang lembut. Berkat Natural Motion Technology yang terinspirasi oleh gerakan aktivitas menyusui alami bayi. Anda bisa mengatur kecepatan dan kekuatan pompa dengan mudah. Cocok untuk semua puting.

See all benefits

Sayangnya produk ini sudah tidak tersedia lagi

Cara mengobati mastitis

 

Salah satu pertanyaan yang paling umum untuk para ibu menyusui dengan mastitis adalah ‘apakah masih boleh menyusui?’. Jawabannya adalah ya. Ibu-ibu yang mempunyai mastitis malah dapat terbantu oleh menyusui itu sendiri karena dapat menghilangkan infeksi tanpa efek samping. 2,3,4

 

Sebaiknya hubungi dokter atau tenaga medis profesional apabila gejala mastitis masih berlanjut setelah 24 jam atau kalau gejalanya memburuk. Para dokter biasanya akan memberikan antibiotik, acetaminophen, atau ibuprofen untuk meringankan mastitis, sekaligus memastikan bahwa obat-obatan yang diresepkan aman untuk ibu menyusui.

Nikmati perjalanannya

 

Mastitis bisa membuat kurang nyaman, namun tidak perlu panik. Mastitis merupakan hal yang biasa untuk ibu-ibu baru ketika sedang belajar menyusui. Ibu-ibu dapat meminimalisir kesempatan terjangkit mastitis dengan mengikuti saran dari artikel ini, namun jangan segan untuk meminta saran professional dari para dokter.

1 www.alodokter.com - Mastitis, Kendala para Ibu Menyusui

www.idai.or.id - Mastitis: Pencegahan dan Penanganan

3 www.health.detik.com - Ibu Alami Mastitis, Haruskah Berhenti Menyusui Sementara?

4 www.alodokter.com Bolehkah menyusui saat terkena mastitis

You are about to visit a Philips global content page

Continue

Our site can best be viewed with the latest version of Microsoft Edge, Google Chrome or Firefox.